“ … apakah uang bisa membuat kita bahagia? Bila kita mempunyai banyak uang, kita bisa membeli apapun yang kita inginkan mulai dari rumah megah, mobil mewah limited edition, baju dari designer ternama sampai makanan lezat dan nikmat dari restauran terkemuka. Tapi, apakah itu semua bisa membuat kita bahagia? … “ Sumber: tasikisme.com/
Sadar atau tidak, beberapa individu mungkin pernah menanyakan hal yang tidak jauh berbeda dengan kutipan di atas. Ketika dihadapkan pada pertanyaan:
“Apakah dengan uang individu mampu membeli kebahagiaan?”,
sebagian individu mungkin akan setuju dan berpendapat bahwa dengan memiliki banyak uang, individu akan lebih bahagia. Dengan memiliki banyak uang, individu akan mampu memiliki barang-barang/hal-hal tertentu yang mampu memberikan kebahagiaan untuk dirinya. Individu akan memiliki akses lebih terhadap beberapa indikator kebahagiaan, seperti lebih mampu mengontrol kehidupan sehari-harinya, memiliki akses yang lebih baik terhadap nutrisi, memiliki fasilitas kesehatan yang lebih baik, serta memiliki waktu lebih untuk dihabiskan dengan lingkungan terdekatnya.
Namun demikian, ketika dihadapkan pada pertanyaan di atas, beberapa individu lainnya berpendapat bahwa uang tidak akan membuat individu lebih bahagia. Pada kenyataannya, banyak individu yang memiliki banyak uang tidak memiliki kebahagiaan dalam hidupnya.
Berlandaskan kedua pendapat di atas, berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui hubungan uang dan kebahagiaan. Adapun penelitian-penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa uang mampu membeli kebahagiaan. Namun demikian, perlu diketahui bahwa kemampuan uang untuk membeli kebahagiaan memiliki batasan. Pada individu yang telah memenuhi kebutuhan dasarnya (rumah, makan, dsb) maka uang hanya memiliki pengaruh kecil pada kebahagiaan individu tersebut.
Berbagai penelitian kembali dilakukan untuk memaksimalkan pengaruh uang pada kebahagiaan individu. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat beberapa cara menggunakan uang untuk kebahagiaan, beberapa cara tersebut antara lain:
- Membeli lebih banyak pengalaman dan lebih sedikit barang57% responden mengalami peningkatan kebahagiaan ketika membeli pengalaman dan hanya 34% responden yang mengalami peningkatan kebahagiaan ketika membeli barang. Penelitian selama dua minggu kepada individu yang diberikan sejumlah uang kemudian diberikan pilihan untuk membeli pengalaman atau barang juga menunjukkan bahwa membeli pengalaman lebih menghasilkan kebahagiaan. Adapun dijelaskan hal tersebut terjadi karena selain individu lebih mudah bosan pada barang, membeli pengalaman memberi akses individu untuk menikmatinya lebih lama melalui memori yang dimiliki.
- Gunakan lebih banyak uang untuk kepentingan orang lain dibandingkan diri sendiriResponden dari berbagai belahan dunia diberikan sejumlah uang dan kemudian diberikan instruksi untuk membeli barang untuk dirinya sendiri atau menggunakan uangnya untuk orang lain/beramal. Adapun kemudian, individu yang menggunakan uang untuk orang lain lebih bahagia dibandingkan mereka yang membeli barang untuk dirinya sendiri.
- Gunakan uang untuk membeli beberapa kesenangan yang lebih kecil dibandingkan satu kesenangan besarMempertimbangkan bahwa pada umumnya uang yang dimiliki individu terbatas, maka individu disarankan untuk membeli kesenangan yang lebih kecil namun intensitasnya lebih sering. Sebagai contoh, agar lebih bahagia, individu disarankan berlibur setahun beberapa kali keberbagai tempat (yang tidak terlalu mewah) dibandingkan berlibur satu kali ketempat yang lebih mewah. Contoh lain dapat dibaca di artikel Apakah uang saya akan bahagia?
- Kurangi asuransiMemiliki asuransi membuat individu merasa lebih aman. Dengan memiliki asuransi, individu beranggapan bahwa dirinya menghindarkan perasaan tidak bahagia di kemudian waktu. Namun demikian, penelitian menunjukkan bahwa asuransi pada dasarnya merupakan investasi yang buruk, khususnya apabila memang individu mampu mengganti barang yang diasuransikan tersebut (meskipun tanpa adanya asuransi).
- Beli sekarang, namun nikmati beberapa saat kemudianMenunda menikmati sesuatu dikatakan mampu meningkatkan kebahagiaan itu sendiri. Hal tersebut terjadi dikarenakan dengan menunda, individu dapat meningkatkan ekspektasinya akan kebahagiaan yang akan terjadi. Penelitian menunjukkan bahwa kelompok A yang menunda menikmati sesuatu, lebih menikmati sesuatu tersebut dibandingkan kelompok B yang tidak menunda.
- Pikirkan hal yang tidak dipikirkanPada dasarnya individu akan memikirkan beberapa hal terkait pembelian yang dilakukan. Salah satu hal yang tidak kalah penting dilakukan adalah memprediksikan bagaimana pembelian tersebut akan mempengaruhi waktu dan uang yang kita miliki di masa yang akan datang. Sebagai contoh, membeli rumah/apartemen yang lebih besar tampak sebagai pembelian atau investasi yang lebih baik.Namun demikian, rumah/apartemen yang lebih besar tentu membutuhkan waktu perawatan dan biaya yang lebih besar. Mempertimbangkan hal tersebut, individu yang lebih memilih untuk menghabiskan waktu dan uang untuk bersenang-senang dengan keluarga/teman di hari libur maka sebaiknya membeli tempat tinggal yang lebih kecil untuk menghindari ketidaknyamanan melakukan perawatan dsbnya.
- Kurangi efek ‘salah membeli’Dengan perkembangan teknologi saat ini, individu dapat dengan mudah melakukan perbandingan ketika akan membeli sesuatu. Namun pada akhirnya, keputusan individu membeli sesuatu lebih sering dipengaruhi oleh hal-hal yang paling menguntungkan dirinya (harga/paket/garansi), bukan berdasarkan kebutuhan semula.Satu hal yang menjadi catatan penting adalah pada umumnya, individu sering merasakan ‘salah membeli’ ketika dihadapkan pada dua pilihan. Namun demikian, penelitian menunjukkan bahwa ketika individu diharuskan untuk memilih (A atau B), dan kemudian individu memilih salah satu (A), kebahagiaan individu tersebut tidak bertambah meskipun pada akhirnya individu tersebut juga diberikan barang B. Dengan kata lain, individu tidak perlu merasa menyesal apabila telah memilih barang tertentu, karena apabila individu tersebut memilih barang lainnya pun kebahagiaan yang dimiliki tidak berubah.
- Belajar dari kebahagiaan orang lainPenelitian menunjukkan bahwa cara terbaik untuk memprediksi kebahagiaan adalah dengan melihat bahagianya orang lain ketika memiliki hal yang sama. Adapun kebahagiaan orang lain tersebut dapat dilihat dari informasi yang diberikan, atau ekspresi yang terlihat saat mengonsumsi hal yang dimiliki.
Seperti yang telah disampaikan pada awal tulisan, dengan memiliki banyak uang individu dapat memiliki akses lebih pada beberapa indikator kebahagiaan. Namun pada kenyataan, individu yang memiliki banyak uang tidak semuanya bahagia. Masukan di atas diharapkan dapat membantu individu untuk meningkatkan kebahagiaan yang dimilikinya.
Sumber yg dipakai:
Dunn, E.W., Gilbert, D.T., & Wilson, T.D. 2011. If money doesn’t make you happy, then you probably aren’t spending it right. Journal of Consumer Psychology 21 (2011) 115–125
Howell, R.T. 2013. Can Money Buy Happiness? Money and Need Satisfaction.
Sumber: Ruang Psikologi
Tambahkan Komentar