Penyelam Berhijab Ini Punya Segudang Mimpi

Penyelam Berhijab Ini Punya Segudang Mimpi


Mereka berharap suatu saat bisa menyebarkan kecintaan mereka terhadap kegiatan menyelam kepada gadis-gadis lain, termasuk para hijabers.


Mengenakan hijab bukan berarti menjadi penghalang setiap wanita dalam mengukir prestasi. Noor dan Taammul misalnya, dua penyelam remaja asal Saudi ini telah mencapai begitu banyak hal di usia yang masih relatif muda.



Dua gadis muda kakak beradik ini pertama kali mencicipi asyiknya menyelam di pulau Jana di Uganda. Mereka juga pernah melakoni petualangan bawah laut paling berbahaya di Magnah, Arab Saudi. Di usia yang ke-10, mereka sudah mengantongi sertifikat menyelam internasional.


Tidak hanya berhasil menjadi penyelam profesional, keduanya juga telah mengarungi berbagai lokasi yang tak terhitung jumlahnya. Dibesarkan dalam keluarga pelaut di kota Sanabis, Tarout Island, dua gadis ini telah akrab dengan dunia bawah laut sejak kecil.



Ini tak lepas dari lingkungan di mana mereka tinggal. Sebagian besar penduduk kota Sanabis adalah nelayan yang terampil. Nenek moyang mereka terbiasa menyelam menemukan mutiara di perairan Teluk Arab.



Ayah Noor dan Taammul, Ali Al-Dubais tumbuh besar di dekat laut. Dia merupakan seorang nelayan dan penyelam antusias. Seiring berjalannya waktu, ia berhasil menjadi penyelam profesional, meski harus sibuk dengan pekerjaannya sebagai pelatih sumber daya manusia di Perusahaan Listrik Saudi.



Al-Dubais mengatakan bukanlah hal aneh jika kedua putrinya memiliki kecintaan besar terhadap menyelam. "Noor dan Taammul adalah bagian dari keluarga yang gemar menyelam untuk mencari terumbu karang dan menjelajahi perairan Teluk. Semua putra dan putri saya adalah penyelam, kecuali ibu mereka," katanya.



Ketika Noor berusia 5 tahun, sang ayah sudah mengajarinya cara menahan napas di bawah air. Tak lama kemudian ia sudah bisa berenang. Setelah yakin putrinya mampu mengarungi perairan Teluk, Al-Dubais membelikannya sebuah tangki oksigen supaya dia bisa menyelam. Pada usia 10, Noor memperoleh sertifikat menyelam yang diakui secara internasional.



Pelatihan menyelam alias diving ini mulai serius mereka lakukan di Jubail, sekitar Pulau Jana. Noor menyelam hingga kedalaman 12 meter.



Ia menggambarkan pengalaman tersebut bagai petualangan yang mendebarkan. Dia juga menyelam di perairan yang cukup dalam di Half Moon Bay. Dia bahkan pernah menyelam hingga kedalaman 20 meter ketika menyelam di Laut Merah, lepas pantai Jeddah.



"Aku berenang di antara terumbu karang yang indah. Rasanya seperti seekor burung yang terbang di atas taman. Aku sangat menikmati menyelam karena rasanya jiwaku terpisah dari tubuhku saat berada di kedalaman air," ujar Noor.



Kata Noor, orang tuanya lah yang membimbingnya. Dia juga mengatakan teman-teman di sekolahnya mendorongnya untuk terus mengejar dan mengembangkan hobinya itu. Sang ayah sangat mendukung kegiatan putrinya, ia bahkan merancang pakaian selam khusus untuk wanita sesuai adat dan tradisi Arab.



Sementara adiknya Taammul, yang berusia dua tahun lebih muda, juga memiliki minat yang sama dalam menyelam. Hanya saja, dibanding Noor yang antusias, Taammul adalah gadis yang agak pemalu.



Menyelam dan kecintaan mereka terhadap petualangan menjadikan mereka dua saudara sangat dekat. Noor dan Taammul bercita-cita ingin menjadi pelatih supaya mereka dapat mengajari gadis-gadis lain cara menyelam.



(Sumber: Saudigazette)
Sumber